Antara Disemangati dan Dikecewakan

Pertama: Disemangati oleh perempuan. Terutama mereka yang pacaran. Menyemangatinya dengan cara tersendiri, toh kalian yang berpengalaman lebih mengerti.

Kedua: Dikecewakan oleh perempuan. Ketika ia mau menggombali perempuan tuk dijadikan pacar, tapi malah ditolak mentah-mentah. Atau ketika udah jadian, malah si perempuan minta putus dengan berbagai alasan. Apalagi hal yang menyinggung kepribadian.

Maklum, laki-laki egonya agak tinggi, pantang sekali direndahkan apalagi dibanding-bandingkan.

Sekarang tergantung pada si perempuan, pilih yang mana? Menyemangati atau mengecewakan?

Kalau aku boleh usul, dikecewakan saja. Suruh belajar yang benar dulu! Toh kalau jodoh nggak kemana. Nanti begitu dia udah sukses, barulah rayu kembali, bilang padanya, “Bang, lupakan masa lalu, aku ingin satu atap denganmu.” Haha.

Tapi. Biasanya, pisang pantang berbuah dua kali, kalau sudah disakiti sekali, ya wassalam, cari yang baru dan yang setia.

Ada tipe ketiga: yaitu mereka yang tak mau punya beban. Tidak mau terikat oleh lelaki, tidak mau diatur dan diingatkan. Toh ia tau ngurus diri sendiri, intinya dia tidak mau pacaran.

Dia lebih memilih sendiri, menyibukkan diri, mengejar cita-citanya.  Pokoknya, ia tidak mau sayang-sayangan. Halal setelah sukses adalah tujuan utamanya.

Nah perempuan bertipe begini yang langka, jaman sekarang udah minim stok. Rata-rata korban gombalan semua. Hiks-hiks. []