INSPIRADATA. Semakin meluasnya kampanye Islamphobia di Amerika. Membuat mahasiswa Muslim Universitas Michigan membentuk forum perlindungan untuk melindungi diri mereka.
Tindakan ini diambil setelah keselamatan seorang mahasiswi Muslim dilaporkan terancam. Lantas, ratusan mahasiswa Muslim berjaga-jaga di sekitar kelasnya, serta melakukan shalat Isya berjamaah di halaman kampus.
Farhan Ali, ketua Himpunan mengatakan kepada The Huffington Post bahwa mereka ingin menunjukkan kepada warga kampus bahwa mereka bangga menjadi seorang Muslim.
“Beberapa orang kahawatir saat kami melaksanakan sholat. Jadi kami menghubungi beberapa pihak kampus untuk mendukung kami dan membuat lingkaran guna memastikan keselamatan kami selama kami sholat Isya,” ujarnya.
“Ada ratusan mahasiswa non Muslim yang datang dan menunjukkan dukungan mereka,” tulis Ali.
“Jumlah dukungan ini benar-benar luar biasa, sangat indah. Itu menunjukkan bahwa kita memiliki orang lain yang bersedia untuk mendukung kami,” tambahnya.
“Meskipun itu adalah malam yang dingin, jumlah dukungan yang kita miliki benar-benar menghangatkan suasana,” kata Ishtiaq dalam email.
“Acara solidaritas ini memberi kita harapan.” tambahnya.
Sholat Isya ini dilakukan guna menanggapi laporan seorang mahasiswa Universitas Michigan yang dilecehkan oleh orang asing. Menurut The Washington Post, tersangka dilaporkan mendekati mahasiswi Muslim pada hari Jumat malam di dekat kampus Ann Arbor. Pelaku mengancam akan membakar korban jika tidak mau melepas hijabnya.
Laporan pelecehan, intimidasi Muslim dan minoritas lainnya telah melonjak dalam beberapa hari sejak terpilihnya Donald Trump. Selama kampanye, presiden terpilih ini memicu kontroversi dengan melarangan semua umat Islam memasuki Amerika Serikat. Larangan itu kemudian berubah menjadi “pemeriksaan ekstrim” terhadap imigran.
Kondisi ini membuat para aktivis resah. Khawatir jika kemenangan Trump ini bisa memberi semangat terhadap orang-orang yang berniat menyebarkan Islamphobia.
“Kita harus menyingsingkan lengan baju dan bergerak. Karena perjuangan tidak berakhir di hasil pemilu,” kata Ali HuffPost. []
Artikel Terkait :