INSPIRADATA. Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Samuel Abrijani Pangerapan menyatakan penyebaran malware ransomware diakibatkan tak sehatnya perilaku masyarakat di dunia maya. Demikian disitat dari Tribunnews, Senin (15/5/2017).
“Jadi yang namanya internet itu harus diperhatikan cyber security, Keamanan. Ini bisa dari perusahaan dan individu. Jadi kita punya barang ini jangan dianggap sebagai gadget. Ini bagian dari diri kita. Ini dunia kita, lho,” ujar Samuel di Cikini, Jakarta Pusat.
Samuel mengatakan acuhnya masyarakat untuk memperbarui perangkat lunak yang berfungsi sebagai pengaman. Ia juga melihat masih banyaknya masyarakat yang lalai mengganti sandi akunnya di dunia maya.
“Kalau kamu memperlakukan ini sebagai bagian dari dirimu, berarti dengan penuh kesadaran. Kesadaran seperti kita mau makan. Kita mau makan kan cuci tangan, jadi higienitas dalam security harus diperhatikan,” lanjut Samuel.
Dia juga meminta masyarakat tidak asal membuka laman yang berisi hal-hal yang tidak jelas di dunia maya agar terhindar dari malware.
Bagi instansi besar, Samuel mengimbau agar memiliki back-up system yang kuat, khususnya bagi instansi yang bergerak dalam sektor pelayanan. Karena dia yakin akun media sosial dan e-mail yang dimiliki akan mudah diretas.
Dikhawatirkan, WannaCry akan semakin meluas hingga melumpuhkan kegiatan pada sektor lain lantaran virus ini menyerang secara acak, cepat, dan meluas.
Tak seperti ransomware lain yang kerap memanfaatkan phising e-mail, WannaCry akan menyebar otomatis ke komputer-komputer yang berada dalam satu jaringan.
Artikel Terkait :