
INSPIRDATA. Mbah Subandi, 70, bisa menjadi cerminan tentang bagaimana seorang hamba ikhlas berkorban. Padahal, setiap hari dia hidup dalam kesederhanaan.
Keikhlasan Subandi diabadikan oleh Radio Bintang Tenggara Banyuwangi melalui akun Facebook B88. Kisah nyata tersebut dikirim oleh salah satu pendengar radio bernama Effendy.
Mbah Subandi tinggal di Dusun Tlogosari RT 01 RW 04, Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu, Banyuwangi. Setiap harinya kakek renta ini menjajakan tape sebagai sumber penghasilannya.
Namun, dengan penghasilannya sebagai pedagang tapi kecil-kecilan ini ia mampu membeli seekor sapi untu dikurbankan pada Idul Adha 1437 H.
Saat masih kuat, Subandi kerap berjualan tape dengan berjalan kaki. Seiring usianya yang bertambah tua, Subandi kemudian berjualan menggunakan sepeda.
Meski hidup serba seadanya, suami dari Tumi (65), ini ternyata dikenal sebagai sosok yang rendah hati. Tak jarang dia suka memberikan dagangannya secara gratis.
Dia kerap tidak tega melihat anak kecil yang merengek ingin tape dagangannya. Sementara anak itu tidak punya uang untuk membeli tape.[]
Artikel Terkait :