Diisukan negaranya akan dijadikan tempat pertemuan bersejarah antara pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong mengaku belum mendapat konfirmasi resmi terkait hal tersebut.
“Kami telah membaca sejumlah pemberitaan tentang kemungkinan tempat-tempat yang akan menjadi lokasi pertemuan Amerika Serikat-Korea Utara. Kami belum menerima undangan resmi dan permintaan dari pihak mana pun,” kata Lee, seperti dikutip Tempo dari situs Channelnewsasia, Ahad (29/4/18).
Menurut Lee, pemilihan lokasi pertemuan harus menjadi hal yang disepakati bersama antara Korea Utara dan Amerika Serikat.
Pihaknya pun ragu keduanya saat ini telah mencapai kata sepakat mengenai hal tersebut.
Sebelumnya, sebuah surat kabar di Korea Selatan mewartakan Singapura dan Mongolia telah masuk daftar untuk menjadi tempat penyelenggaraan pertemuan Trump dan Kim Jong-un.
Adapun Thailand telah secara sukarela mengajukan diri sebagai tempat penyelenggaraan. []
Artikel Terkait :