
INSPIRADATA. Menjadi pribadi yang bertakwa kepada Allah Swt tentulah membutuhkan niat, kemauan dan ikhtiar yang kuat. Salah satunya ikhtiar yang dapat kita lakukan adalah mulai meninggalkan perilaku dan kebiasaan-kebiasaan yang kurang baik.
Dilansir dari Percikan Iman, berikut ini prilaku yang perlu dihindari agar bisa menjadi orang yang muttaqien:
1. Berkata yang tidak berfaedah
Sebuah hadits menyebutkan bahwa lebih baik diam daripada harus berkata sesuatu yang tidak berfaedah terlebih lagi berkata dusta atau bahkan fitnah. Salah satu perkataan yang tidak berfaedah adalah ghibah atau gossip.
2. Melamun
Seandainya…seandainya… dan seandainya. Demikianlah para pelamun lebih banyak menggunakan waktunya. Padahal, alih-alih melamun alangkah lebih baiknya waktu melamun tersebut dipergunakan untuk melakukan sesuatu yang nyata yang berguna. Bukankah seorang dai kondang pernah berumpama bahwa lebih baik makan singkong tapi real atau nyata daripada makan roti tapi mimpi?
3.Tidur
Tidur adalah salah satu kebutuhan manusia yang harus terpenuhi. Namun, kebutuhan akan tidur kadang dijadikan alasan untuk bermalas-malasan. Padahal, tidur itu adalah kebutuhan yang wajib dipenuhi secukupnya saja dan bukan untuk memanjakan diri.
4.Rekreasi
Karena tujuannya adalah bersenang-senang, maka acara rekreasi keluarga sering disalahartikan. Tempat wisata yang dijadikan tujuan rekreasi kadang tidak difikirkan manfaat dan mudharatnya. Padahal, di tempat rekreasi, banyak sekali hal yang berpotensi melahirkan perbuatan dosa atau paling tidak masuk dalam katagori perbuatan sia-sia. Jadi, saat rekreasi keluarga, sebaiknya pilihlah tempat wisata yang edukatif yang dapat menambah wawasan keilmuan seluruh anggota keluarga serta memupuk rasa syukur kepada Sang Maha Pencipta.
5.Menonton TV
Siaran televisi kita saat ini tidak ubahnya racun yang sedikit demi sedikit dapat membunuh karakter dan kepribadian bangsa. KPI bahkan pernah menegur beberapa stasiun televisi yang menayangkan program tidak bermanfaat. Jadi, tidak ada salahnya kita berhenti menonton tayangan yang sia-sia di televisi.
6.Memubazirkan harta/konsumerisme
Budaya konsumerisme dikemas dalam bentuk gaya hidup serta tren. Dalam hal ini, umat Islam dilarang keras untuk memubazirkan harta atau membelanjakan harta pada barang-barang yang tidak terlalu diperlukan yang pada akhirnya hanya akan berakhir di gudang. Jika memiliki kelebihan harta, Islam mengajarkan kepada kita untuk membaginya kepada yang lebih membutuhkan dan hal itu akan lebih bermanfaat.[]
Artikel Terkait :