INSPIRADATA. Aleppo kembali bergolak. Ratusan jiwa melayang, menjadi korban peperangan dan kekejaman rezim penguasa.
Para wanita berteriak, ketakutan dengan tindakan biadab pasukan Assad yang acapkali merudapaksa mereka di depan umum. Bahkan mereka meminta fatwa kepada ulama terkemuka, apakah mereka boleh bunuh diri? Daripada diperkosa di depan orang-orang terkasih.
Kejadian itu tak luput dari perhatian kang Emil–panggilan akrab Ridwan Kamil. Melalui akun medsosnya, kang Emil menyesalkan terjadinya tragedi kemanusiaan di Aleppo sana.
Berikut pernyataan kang Emil soal Aleppo, sebagaimana disitat dari laman facebooknya.
Dalam perang, pihak benar atau salah menjadi relatif. Dicap teroris atau pemberontak di sini, bisa disebut pejuang di sana. Atau sebaliknya. Namun satu hal yang pasti: tragedi kemanusiaan akibat perangnya adalah nyata.
Mendoakan perdamaian adalah gestur kemanusiaan universal, kecuali hati anda tertutup. Pilih-pilih berdoa berupaya dengan alasan pihak ini lebih benar dari pihak itu.
Sebelum jadi walikota, sebagai arsitek saya pernah ke Suriah, karena ada proyek di sana. Negeri yang indah. Mengunjungi Damascus dan kota-kota sekitar, namun tidak sampai ke Aleppo. Sedikitnya saya memahami sejarah dan mood politik lewat obrolan-obrolan warganya.
Terkait Aleppo, Kita mah hindari perdebatan benar salahnya siapa. karena kita tidak pernah tahu. kita mah fokus, jika peduli, pada sisi kemanusiaannya. Karena juga Bandung adalah kota solidaritas Asia Afrika. Hatur Nuhun. []
Artikel Terkait :