INSPIRADATA. Awalnya, Zlatan Ibrahimovic datang ke Manchester United (MU) dengan meyakinkan. Dalam beberapa pertandingan pertamanya, ia selalu mencetak gol. Termasuk dalam laga Community Shiled versus Leicester City.
Ibra, panggilannya, kemudian digadang-gadang merupakan sosok pembunuh di kotak penalti yang dalam beberapa tahun ini hilang, utamanya, setelah Ruud van Nistelrooy hengkang. Bahkan, Ibra disebut-sebut bisa menggantikan legenda MU, Eric Cantona atau King Eric.
Tapi, dalam lima pertandingan terakhir, Ibra tak mencetak satu gol pun. Ia hanya sedikit memberikan pengaruh dengan membuat satu assist berbuah gol dalam derby Manchesteri Piala Liga Inggris.
“Ketika banyak orang menyamakannya dengan Cantona… dia tak sepenuhnya seperti itu, jelas tidak,” kata mantan pemain Arsenal dan Chelsea, Emmanuel Petit, seperti dikutip ESPN. “Cantona itu kalau ingin menendang kepalamu maka dia akan melakukannya. Kalau dia kalah apalagi, dia makin bersemangat melakukannya.”
“Cantona amat kuat setiap kali berhadapan dengan para pemain lawan. Ibra, dia memang mempunyai karakter dan kepribadian yang kuat, tetapi jangan bilang ‘Ibra seperti Cantona. Dia sama sekali tidak mirip,” tutur Petit.
Cantona memang memainkan peran penting untuk MU dalam mengakhiri paceklik gelar selama 26 tahun dengan meraih gelar juara liga musim 1992-1993. Kemudian dia mengantar MU tiga kali juara liga selama lima tahun di United. []
Artikel Terkait :