
Kondisi Muslim di Indonesia berbeda dengan yang ada di negara minoritas Muslim. Mereka kerap mengalami perilaku yang tidak menyenangkan. Sehingga beberapa wanita muslim memiliki caranya sendiri dalam membela agamanya.
Seperti yang dilakukan oleh Lamyaa, hijaber berdarah Arab yang tinggal di Amerika Serikat (AS).
Remaja 17 tahun ini menjadi viral karena pembelaan terhadap hijabnya. Lamyaa berhasil membuktikan kalau jilbab yang dikenakan saat ini bukan karena paksaan orangtua melainkan pilihannya sendiri.
Bermula ketika Lamyaa bergabung dengan grup chat yang khusus membahas politik. Dalam grup itu membicarakan bagaimana kehidupan muslim AS S di era Trump. Lamyaa turut bergabung dalam topik tersebut dan membela muslim. Lalu ada seorang teman dari teman remaja asal Pennsylvania ini seolah tidak terima lalu berucap ‘kasar’ kepadanya.
Temannya itu mengatakan kalau Lamyaa tidak bisa melepas jilbabnya karena takut dimarahi orangtuanya. Ia seperti mengklaim bahwa remaja kulit putih itu terpaksa menggunakan jilbab karena paksaan orangtua.
“Stop defending Islam Bitch. You couldn’t take that scarf off or your dad would beat your ass,” tulis Lamyaa dalam pesannya seperti diunggah Lamyaa dalam akun Twitter.
Lamyaa pun mengirimkan pesan kepada sang ayah untuk membuktikan kalau asumsi mengenai jilbabnya tidaklah benar. Lalu ia mengunggah screen capture pesannya ke Twitter. Dalam screen itu tampak Lamyaa mengatakan kepada ayahnya kalau ia ingin buka jilbab.

Dari percakapan tersebut, sang ayah mengatakan kalau jilbab bukanlah perintah darinya. Pilihan memakai jilbab juga bukan karena ada pria yang menyuruhnya. Jika memang Lamyaa ingin melepas jilbab, ayahnya tidak akan mempermasalahkan hal tersebut dan tetap mendukung putrinya.
Dengan cara ini, Lamyaa membuktikan kalau jilbab memang pilihannya secara pribadi bukan tuntutan orang lain termasuk orangtua. Postingan Lamyaa pun menjadi viral. Banyak netizen yang akhirnya meretweetsnya. []
Artikel Terkait :