
INSPIRADATA. Bana al-Abed, gadis Aleppo berusia 7 tahun, kini menjadi ikon dunia dari Aleppo setelah berhasil mencuri perhatian dunia melalui kicauannya di medsos Twitter.
Dalam sebuah kesempatan wawancara dengan Anadolu Agency, Bana al-Abed menceritakan pengalaman pahitnya di Aleppo.
“Rumah kami seringkali diserang oleh pesawat rezim Assad dan Rusia, dan kami berhasil diselamatkan di bawah reruntuhan,” kata Bana.
Ketika ditanya tentang apa yang mereka makan dalam kondisi krisis, Bana menjawab tak ada.
“Tidak ada makanan di Aleppo, kami hanya makan nasi dan makaroni,” jawabnya. “Tidak ada buah- buahan, aku sangat merindukan makan buah ketika itu.”
Pesawat rezim Rusia dan Assad membombardir secara simultan lima bulan berturut-turut, merekapun memblokade wilayah Aleppo secara ketat.
Dalam beberapa pekan terakhir—Bana—gadis cilik asal distrik Al-Qatirgi, Aleppo Timur, mengunggah berbagai macam pesan melalui akun Twitternya mengenai serangan pesawat-pesawat tempur rezim Suriah dan Rusia yang berulangkali terjadi di Aleppo.
“Aku bermimpi kembali ke rumahku di Aleppo sana, rumah kami memang telah hancur, tapi aku lebih memilih untuk kembali ke sana,” kata Bana saat ditanya apakah dia akan menetap di Turki.
Ketika ia ditanya tentang cita-citanya, Bana bersikeras ingin menjadi guru di Aleppo. Mengajar anak-anak disana. Namun sayang, seluruh sekolah di sana telah hancur. [Abdillah/Inspiradata]
Artikel Terkait :