Jika kita mengaku Islam, maka kita harus taat kepada semua perintah Allah SWT dan menjauhi segala larangannya. Jika kita mengaku Iman, maka hendaklah kita selalu berbuat kebaikan dan menghindari kemaksiatan karena kita percaya itu telah Allah SWT sampaikan dalam firman-Nya.
BACA JUGA: Ingin Dapatkan Kedudukan Mulia? Ini Nasihat dari Luqman
Sesungguhnya perbuatan maksiat itu memang nikmat dan melenakan di dunia. Tetapi, akan menyebabkan siksa kepada kita di akhirat kelak.
Kebaikan itu tidak harus berupa sesuatu yang mewah dan sesuatu yang nampak, dengan saling menasehati sesama muslim pun, itu sudah menjadi kebaikan yang akan menambah pahala bagi kita. Namun, haruslah nasihat itu disampaikan dengan cara yang baik dan sesuai dengan aturan dan tuntunan Allah SWT.
Rasulullah SAW bersabda, “Siapa memberi nasihat saudaranya saat di muka saudara lainnya, berarti ia telah memalukannya. Siapa memberi nasihat saudaranya tatkala mereka sendirian, maka benar-benar ia telah memperbaikinya,”(Abu Darda).
Dalam tata cara memberikan nasihat ada aturannya, ada tuntunannya. Allah SWT melalui lisan Rasul-Nya telah memberikan guidance bagaimana menasehati orang lain dengan cara yang benar.
BACA JUGA: Mulia di Mata Allah SWT karena Takwa
Dalam surah an-Nahl ayat 125 dikatakan bahwa memberikan nasihat harus dengan cara yang hikmah, penuh pelajaran dan kalaupun berdebat harus dengan argumen yang baik.
Bil hikmah artinya penuh dengan kebijaksanaan. Termasuk yang kurang bijaksana adalah memberikan nasihat kepada saudaranya di muka umum sehingga yang bersangkutan merasa malu–Bersambung.[]
Menyampaikan Nasihat, Ada Aturannya! (2-Habis)
Sumber: Hikmah dari Langit/Ust. Yusuf Mansur & Budi Handrianto/Penerbit: Pena Pundi Aksara/2007
Artikel Terkait :