INSPIRADATA. Abu Ubaidah bin Jarrah, bukan hanya sekedar orang kepercayaan semata. Iapun pemberani yang memikul kepercayaan yang dibebankan kepada pundaknya, salah satunya medan Uhud yang menjadi saksinya.
Dalam perang Uhud, kekalahan yang disebabkan oleh kelalaian atas perintah Rasulullah memukul pasukan Muslimin. Banyak yang berkehendak ingin membunuh Rasulullah, Abu Ubaidah termasuk kepada orang yang menjadi tameng pelindung dan bersedia mempertaruhkan dada ditembus panah Musyrikin.
Pertempuran pun usai, gigi Rasulullah patah, keningnya luka, dan pipi beliau tertancap dua mata rantai baju besinya.
Abu Bakar pun menghampiri Rasulullah, hendak mencabut mata rantai tersebut dari pipi beliau, kata Abu Ubaidah, “Biarlah saya yang mencabutnya!”
Abu Bakar mempersilakan Abu Ubaidah. Ia khawatir kalau dicabutnya dengan tangan.
Maka digigitlah oleh Abu Ubaidah dari pipi Rasulullah, gigi Abu Ubaidah tanggal satu. Kemudian digigitnya lagi mata rantai yang satu lagi, gigi Abu Ubaidah pun tanggal sebuah lagi.
Karena ke-ompong-an Abu Ubaidah tersebut, Abu Bakr berkata, “Abu Ubaidah, orang ompong yang paling cakap.” []
Baca Juga: Abu Ubaidah dan Pasukan “Ekspedisi Daun Khabath”
Artikel Terkait :