INSPIRADATA. Larangan penggunaan sterofoam baru-baru ini mencuat kepermukaan. Kabarnya 1 November 2016 nanti walikota Bandung akan secara resmi mengeluarkan kebijakan larangan penggunaan sterofoam untuk kemasan makanan. Lantas kenapa sterofoam dilarang?
Menurut Info World Health Organizations International Agency for Reasearh On Cancer serta EPA (Enviromentas Protection Agency), pemakaian styrofoam sudah dikategorikan sebagai bahan carsinogen yang bisa memicu kanker.
Dalam Styrofoam ada kandungan benzen yang disebut salah satu bahan karsinogenik yaitu bahan yang bisa memicu sel kanker. Bahan itu tentu bisa memicu sistem kerja hormon badan. karena zat itu tak bisa didaur lagi serta bahkan akan meleleh pada suhu panas.
Jika makanan yang terkontaminasi benzen dikonsumsi, gejala yang kerap terjadi berbentuk keracunan yang tidak segera terlihat tetapi bila diakumulasi, aspek racun itu akan berkumpul serta tentu jadi karsinogenik yang sangat membahayakan badan.
Jika bahan makanan yang mengandung zat berbahaya tersebut masuk ke dalam sel darah, dalam jangka panjang akan mengakibatkan kerusakan sum-sum tulang belakang, mengakibatkan anemia, dan kerusakan produksi sel darah merah.
Selain itu sterofoam juga dikenal sebagai salah satu bahan yang tak ramah lingkungan karena diperlukan beribu tahun dalam menguraikannya. Sehingga mengakibatkan terjadinya penumpukan sampah.
Maka, ada baiknya kita menyikapi keputusan larangan sterofoam tersebut dengan bijak demi kebaikan bersama. []
Artikel Terkait :