Keberangkatan panglima militer dan kepala intelijen Turki ke Rusia pada Kamis (18/1/18) dilaporkan membawa misi terkait rencana mereka menyerang Afrin, Suriah.
Direktur lembaga konsultan MENA, Verisk Maplecroft, menyatakan bahwa kedua pejabat Turki itu Jenderal Hulusi Akar dan Hakan Fidan mempunyai misi untuk mendapat “restu” Rusia.
Pasalnya, kata Maplecroft, Rusia mempunyai pangkalan militer di Afrin bagian wilayah Suriah yang merupakan sekutu dekat Rusia di Timur Tengah.
“Turki tidak akan menyerang Afrin baik dari darat maupun udara sebelum menerima persetujuan dari Rusia,” terang Maplecroft, lansir kantor berita AFP, Sabtu (20/1/18).
Afrin, yang terletak di utara Suriah dan didominasi oleh suku Kurdi, diduga oleh Turki sebagai sarang teroris.
Dugaan itu merujuk atas adanya dua organisasi milik Kurdi Suriah, yakni paramiliter Unit Perlindungan Rakyat (YPG) dan Partai Pekerja Kurdistan (PKK), yang ditengarai sering menimbulkan aksi teror di Turki. []
Artikel Terkait :