SUATU hari, Udin berpapasan dengan seorang gembala beserta kambingnya.
Udin bertanya dengan takjub: “Kambing-kambing bapak sehat sekali. Dikasih makan apa?”
Gembala: “Yang mana dulu nih? Kambing hitam atau yang putih?”
Udin: “Mmmm …yang hitam dulu deh.”
Gembala: “Kalau yang hitam makannya rumput gajah,”
Udin: “Kalau yang putih?”
Gembala: “Yang putih juga…”
Udin: “Oh gitu, terus kambing-kambing ini kuat jalan berapa kilo, Pak?”
Gembala: “Yang mana dulu nih? yang hitam atau yang putih?”
Udin: “Yang hitam dulu deh….”
Gembala: “Kalau yang hitam 4 km sehari.”
Udin: “Kalau yang putih?”
Gembala: “Yang putih juga…”
Udin mulai gondok….
Udin: “Kambing ini menghasilkan banyak bulu ga pak pertahunnya?”
Gembala: “Yang mana dulu nih? Yang hitam atau yang putih?”
Udin: “(Dengan agak kesalnya) Yang hitam dulu!”
Gembala: “Yang hitam banyak. 10 kg/th…”
Udin: “Kalau yang putih…?”
Gembala: “Yang putih juga”
Udin: “BAPAK KENAPA SIH SELALU NGEBEDAIN KAMBING DUA INI, KALAU JAWABANNYA TERNYATA SAMA?”
Gembala: “Begini Pak, soalnya yang hitam itu punya saya….”
Udin: “Oh begitu Pak, maaf kalau saya emosi. Lalu kalau yang putih?”
Gembala: “Yang putih juga.”
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu bahwa ada seorang laki-laki berkata kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam : “Berilah aku wasiat”. Beliau menjawab, “Engkau jangan marah!” Orang itu mengulangi permintaannya berulang-ulang, kemudian Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Engkau jangan marah!” (HR al-Bukhâri). []
Kisah ini beredar secara viral di dunia maya. Kami kesulitan mencantumkan sumber pertama.
Artikel Terkait :